Bangku sekolah menengah atas menjadi awal permulaan cerita ini. Saat itu kami bersahabat, kemana - mana sering berdua. Namun setelah lulus SMA kami lost contact selama 7 tahun, dan bertemu lagi akhir tahun 2020. Kami kembali bersahabat seperti waktu SMA.
Tidak sedikit orang yg mengira kami sudah bersama sejak lama, padahal baru awal april tahun ini, menjalani hubungan dari sahabat menjadi sepasang kekasih rasanya aneh dan canggung.
Semakin dekat saat Ajeng kecelakaan yg mengakibatkan patah tulang dan operasi. Operasi pertama Pran bertanya "Mau nikah kapan?". Ajeng jawab "Akhir tahun"
Sejak saat itu kami memutuskan untuk menikah di bulan desember 2022, pemilihan tanggal dilakukan ditelpon, kami cek kalender tanpa berpikir panjang dan menganggap semua hari baik, terpilihlah hari bahagia kami.
Fun fact, kami lebih sering berpacaran di rumah sakit, karena harus kontrol tiap minggu, kedua operasi ditemani juga oleh Pran. Bahkan dokter Ajeng suka godain "ciee buciiin", saking seringnya tatap muka dengan beliau jadi akrab bak teman sendiri. #temantapimenikah.
Bersahabat hampir lebih dari sepuluh tahun tidak sedikitpun terpikirkan akan next level ke jenjang pernikahan. Perjalanan panjang namun singkat kami, sebentar lagi sampai pada ibadah seumur hidup, insya Allah.